Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang telah melakukan peresmian Smart Irigasi di Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kusuma Abadi Desa Ngemplak Kidul, Margoyoso, Pati pada Sabtu (14/11).

Acara peresmian ini dihadiri oleh Ketua LP2M UIN Walisongo beserta staffnya, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Kelompok 11, Kepala Desa Ngemplak Kidul beserta jajarannya, Pengurus BUMDes Kusuma Abadi dan beberapa warga yang turut diundang.

“Peresmian ini merupakan tahap akhir dari program unggulan pengembangan Smart Irigasi di BUMDes Kusuma Abadi Ngemplak Kidul. Saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya acara ini” tutur Gufron selaku Koordinator kelompok 11.

Gufron melanjutkan, “Alhamduah syaa bersyukur karena program unggulan pengembangan Smart Irigasi inj mendapat apresiasi dari berbagai pihak, khusunya dari pihak Desa Ngemplak Kidul dan UIN Walisongo Semarang sendiri” tambahnya.

“Tidak berlebihan kiranya saya menyebut bahwa desa Ngemplak Kidul ini adalah ‘Japan van Java’. Karena di BUMDes ini terdapat sistem pengelolaan lahan perkebunan menggunakan teknologi yang canggih.” Tutur Mahdaniyal Hasanah N, M.SI selaku DPL Kelompok 11 dalam sambutannya.

“Teknologi ini sangat cocok sekali dengan anjuran social distancing di era pandemi. Karena kita dapat mengurangi intensitas untuk melakukan kegitan di luar rumah jika tidak diperlukan. Dengan teknologi ini kita hanya perlu mengontrol penyiraman tanaman dengan aplikasi dan kontrol perintah suara. Cukup dengan mengucap ‘Oke google, nyalakan air’. Maka , otomatis lahan pertanian kita akan terairi.” Papar Mahda.

Dr. H. Akhmad Arif Junaidi, M.Ag. selaku kepala LP2M UIN Walisongo mengungkapkan, “Ketika saya ke Belanda tahun 2017 dan melihat teknologi Smart Irigasi seperti ini, saya pikir di Indonesia baru akan dapat menerapkannya (read: smart irigasi) 10 tahun ke depan, yaitu sekitar tahun 2027. Namun ternyata, karena ketanggapan pemuda Indonesia di bidang teknologi. Pada tahun 2020 ini, Indonesia sudah mampu menerapkan sistem Smart Irigasi, meskipun masih dalam skala kecil.”

H. Kunowo, S.Pd.I kepala desa Ngemplak Kidul dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada tim KKN kelompok 11 dan LP2M UIN Walisongo, “Saya sangat bangga karena kegigihan tim KKN kelompok 11 dalam merealisasikan program pengambangan Smart Irigasi ini. Saya juga berterima kasih kepada LP2M UIN Walisongo karena telah memilih Smart Irigasi sebagai program unggulan KKN kali ini.”

Acara peresmian ini diselenggarakan dengan tetap memenuhi protokol kesehatan, seluruh tamu undangan diwajibkan mencuci tangan dan menggunakan handsanitizer. Selain itu, seluruh tamu undangan memperoleh souvenir masker 3 lapis sesuai SNI.