Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Intensif Terprogram (MIT) ke 9 UIN Walisongo lakukan tindakan nyata untuk mencegah terulangnya banjir di beberapa desa di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.

Tindakan itu diwujudkan dalam bentuk membendung tanggul yang jebol di sungai desa Dombo, Sayung. Kegiatan itu dilakukan bersama-sama dengan perangkat desa, kecamatan, Polsek, Koramil, dan BPBD Demak.

Ada 30 Mahasiswa, perwakilan dari 15 posko KKN MIT UIN Walisongo yang berpartisipasi dalam kegiatan itu.

Camat Sayung Sururi, SH.MM menceritakan, belum lama ini tanggul desa Dombo jebol. Beruntung, kata dia, tidak terjadi banjir seperti yang ditakutkan.

“Untuk menanggulangi banjir di kecamatan Sayung, kegiatan seperti ini sangat perlu,” kata dia, Jumat (17/01)

Kegiatan menanggul sungai di desa Dombo, Kec. Sayung, Kab. Demak. (Dok: Posko 44 KKN MIT UIN Walisongo)

Lebih lanjut ia mengatakan, jika tanggul sungai Dombo jebol, hal itu akan berdampak pada desa di Kecamatan Sayung. Selain itu, Desa Waru yang masuk wilayah kecamatan Mranggen Demak juga akan terdampak.

“Kita berharap supaya Sayung aman. Januari bahasa Jawanya hujan sehari hari,” tegasnya didampingi Kapolsek Sayung Akp Agus.

Pihaknya begitu terganti dengan adanya kegiatan mahasiswa UIN Walisongo yang berada di wilayahnya.

“Mudah mudahan kebaikan teman-teman tidak tertukar dengan orang lain,” candanya.

Sementara itu, Ahmad Idris perwakilan dari Posko 44, Desa Karangasem, Kec. Sayung, Kab. Demak mengaku senang mengikuti kegiatan tersebut.

Menurutnya, bencana memang harus dapat diantisipasi sejak dini. Selain itu, ia juga berharap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Demak dapat melakukan hal yang sama di seluruh wilayah Demak yang rawan bencana.

“Kami merasa lebih dekat dengan problem masyarakat dan dapat berkontribusi untuk menyelesaikannya,” tutupnya.