Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo Kelompok 95 merancang program “Rumah Sampah” pada setiap rumah tangga sebagai bentuk kepedulian terhadap masalah sampah di Kabupaten Kendal yang telah mencapai 1.500 m3 perhari.

Nurul Huda, Koordinator KKN kelompok 95 menyampaikan bahwa program ini merupakan konsep pendampingan kepada masyarakat dalam bentuk pengembangan melalui pengelolaan sampah organik dari rumah. Kegiatan dimulai dengan mendampingi masyarakat bersama ibu-ibu PKK belajar mengolah sampah yang selanjutnya bisa dibuat menjadi pupuk.

Pupuk yang sudah diproduksi bisa digunakan untuk tanaman, sayuran, tanaman hias, dan yang lainnya. Ia berharap jika masyarakat mengetahui cara mengelola sampahnya, maka bisa meminimalisir produksi sampah setiap harinya.

“Setiap anggota KKN wajib mendampingi masyarakat minimal di RT-nya masing-masing untuk menggalakkan program rumah sampah di setiap rumah. Bersama ibu-ibu PKK belajar mengelola sampah organik dari sisa makanan atau sisa masak di dapur,” katanya.

Rusmadi, dosen pembimbing lapangan KKN Kelompok 95 yang berlokasi di Kabupaten Kendal turut memberikan apresiasi dan dukungan. Menurutnya, selain memberikan edukasi terkait masalah sampah, program “Rumah Sampah” juga dapat meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan sampah.

“Kita perlu memberikan edukasi sekaligus peningkatan skill, jangan hanya kasih penyadaran tetapi tidak diajari skillnya,” katanya dalam pembimbingan peserta KKN kelompok 95 virtual, Senin (28/09/20).

KKN Reguler Dari Rumah ke- 75 UIN Walisongo akan dilaksanakan selama 45 hari dimulai pada 6 Oktober 2020. Di situasi pandemi Covid-19, kegiatan pengabdian mahasiswa KKN disesuaikan dengan kondisi masing-masing tempat tinggal serta tetap mempertimbangkan protokol kesehatan. [Rep. Fine/ Red. Ma]