Site icon Wegreen

UIN Walisongo dan Kemendes PDTT Teken MoU Sukseskan Desa Mandiri

UIN Walisongo Online, Jakarta – Rektor Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Prof. Dr. Imam Taufiq, MAg menandatangani Memorandum of Understanding atau nota kesepahaman dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia (Kemendes PDTT), Taufik Madjid di Operasional Room Gedung Utama Kemendes Jl. TMP Kalibata 17 Jakarta Selatan, Selasa (9/2/2021).

Taufik Madjid berharap kerjasama ini dapat berjalan dengan baik, terutama dalam menerjunkan civitas akademika membangun desa tertinggal dan kawasan transmigrasi. Kemendes selalu merangkul semua pihak dalam upaya terwujudnya SDGs desa dan tujuan pembangunan berkelanjutan yang telah dicanangkan dalam RPJM 2020-2024. Termasuk mengajak UIN Walisongo dalam mensukseskan pembangunan desa mandiri.

“Agenda strategis yang perlu dibahas ke depan adalah peningkatan SDM desa,” ungkap Taufiq Madjid. Kerjasama dengan perguruan tinggi ini ikut serta mendorong penyelesaian target desa mandiri, desa berkembang dan penurunan kemiskinan. Ini semua butuh dukungan kerja bareng dan kontribusi tri dharma perguruan tinggi.

Imam Taufiq menyambut baik kerjasama UIN Walisongo dengan Kemendes PDTT. Nota kesepahaman ini sebagai wujud kepedulian kampus dalam mengayomi dan membersamai masyarakat pedesaan.

“UIN Walisongo dan masyarakat desa sudah sangat dekat sekali. MoU ini menjadi penguatan secara kelembagaan akan tanggung jawab kampus agarsemakin dekat dengan warga desa supaya lebih maju,” tegas Guru Besar Ilmu Tafsir ini.

Program-program yang telah disepakati dengan Kemendes PDTT akan dikawal dengan matang. Dalam nota kesepahaman ini, kedua belah pihak bersepakat untuk melakukan kerja sama antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam upaya pelaksanaan Pendidikan, Pelatihan, Penelitian, Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat di Desa, Daerah Tertinggal dan Kawasan Transmigrasi.

Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan sinergitas peran pemerintah dan perguruan tinggi dalam mengembangkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan serta program pemberdayaan masyarakat di desa, kawasan perdesaan, daerah tertinggal, daerah tertentu dan kawasan transmigrasi.

Selain itu, kerjasama ini akan menjadikan UIN Walisongo berkontribusi dalam mengembangkan pendidikan tinggi, terutama untuk pengembangan pengetahuan, wawasan dan keterampilan serta program pemberdayaan masyarakat di desa, kawasan perdesaan, daerah tertinggal, daerah tertentu dan kawasan transmigrasi.

Kedua belah pihak juga sama-sama ingin mewujudkan pendidikan menuju kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dan mendukung percepatan pembangunan dan pemberdayaan desa, daerah tertinggal, dan kawasan transmigrasi.

“Program kerjasama ini senafas dengan konsep merdeka belajar-kampus merdeka yang mendorong insan kampus terjun membangun desa dan mahasiswa melakukan KKN Tematik selama 6-12 bulan di desa-desa.” Pungkas Imam Taufiq.

(Humas UIN Walisongo)